Rahsia Di Sebalik Solat Tepat Waktu


Saudara/iku Muslim Yang Dirahmati Allah SWT, Ada banyak keutamaan yang terdapat dalam perintah shalat. Makanya shalat dihukumi wajib. Allah SWT sendiri yang memerintahkan hal itu. Tetapi sayangnya banyak manusia yang tidak mengetahuinya, bahkan banyak di antara merka yang melalaikannya.
Sebagai suatu kewajiban, Allah SWT telah menyediakan banyak pahala bagi mereka yang mau melaksanakan shalat. Sebaliknya, karena shalat hukumnya wajib, maka Allah SWT pun sudah mempersiapkan siksa yang teramat pedih bagi mereka yang enggan melaksanakannya. Kali ini Baginda Nabi SAW berwasiat kepada Ali Bin Abi Thalib, yang mana isinya supaya Ali berusaha selalu untuk melaksanakan Shalat tepat waktu (shalat tepat pada waktunya).
Berikut Wasiat Rasulullah SAW kepada sayyidina Ali bin Abi Tholib “Hai Ali, Tetapkanlah untukmu shalat (tepat) pada waktunya. Karena sesungguhnya ( shalat tepat waktu itu ) adalah merupakan induk segala fadhilah dan merupakan hal yang menonjol pada setiap ibadah”
Wasiat Nabi Muhammad SAW ini sesunguhnya menuntut kepada kita semua, ummat muslim untuk tidak menyepelekan waktu shalat apalagi sampai melalaikan masalah shalat, maka dari itu sangat penting bagi kita untuk selalu menjaga amanah atau wasiat dari baginda Rasulullah SAW perihal Rahasia Di Balik Shalat Tepat Waktu tersebut.

عَنْ أُمِّ فَرْوَةَ قَالَتْ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « الصَّلاَةُ فِى أَوَّلِ وَقْتِهَا

Dari Ummu Farwah, beliau berkata, “Rasulullah SAW pernah ditanya, perihal amalan apakah yang paling afdhol (Di dunia dan Akhirat). Baginda Rasulullah SAW pun menjawab, “Shalat di awal waktunya.”(HR. Abu Daud no. 426., Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani)

Ada dua pengertian yang bisa dijelaskan tentang Shalat Tepat Waktu tersebut.

Pertama : yaitu shalat yang dilaksanakan ketika waktunya sudah masuk atau sampai pada batas akhir yang telah ditetapkan. Misalnya Shalat Subuh dilaksanakan tepat pada waktunya, yakni sejak munculnya fajar hingga terbit-nya matahari. Dengan demikian, tidak bisa dikatakan shalat tepat pada waktunya jika shalat subuh dilaksanakan pada saat matahari sudah nampak terang dan terbit tinggi.
Kedua : yakni shalat yang di kerjakan di awal waktu. Jadi yang dimaksud dengan shalat tepat waktu bukan saja shalat itu dilaksanakan pas pada waktunya, melainkan shalat tersebut dikerjakan pada awal waktu ; Beberapa saat setelah terdengar suara Adzan maka shalat tersebut langsung dilakukan. Dari pengertian ini maka tidak disebut sebagai shalat tepat waktu jika shalat dilakukan setelah waktu masuknya shalat sudah berjalan beberapa jam, apalagi kalau shalat itu dilakukan di akhir waktunya.
Dari dua pengertian tersebut, dalam keterangan beberapa hadits lain, Baginda Nabi SAW seringkali menyatakan bahwa shalat yang paling baik adalah shalat di awal waktu, bukan shalat di tengah-tengah waktunya atau di akhir waktu.
Mungkinkah yang dimaksud dengan shalat tepat waktunya itu adalah shalat yang dikerjakan di AWAL WAKTU ?
Entahlah…! Yang jelas banyak Ulama’ menegaskan bahwa yang dimaksud dengan shalat tepat waktu adalah shalat di awal waktu.
Terlepas dari dua pengertian di atas, yang jelas Wasiat Nabi SAW sebagaimana di atas menunjukkan adanya satu pesan agar kita tidak terlalu sembrono dalam hal pelaksanaan shalat. Sebisa mungkin kita bisa melaksanakan shalat di awal waktu dan jangan sampai pelasanaan shalat itu di tunda-tunda sampai batas akhir waktunya, apalagi sampai terlambat hingga menginjak pada masuknya waktu shalat berikutnya.
Orang-orang yang sering sembrono dalam hal pelaksanaan shalat; Melaksanakan Shalat namun sering telat dan sering mengakhirkan shalat adalah termasuk orang lalai.
Ada sebuah hikayah yang patut untuk kita simak dalam hal ini:
Ada salah seorang Ulama’ Salaf, beliau mengisahkan bahwa pada suatu hari beliau ikut menguburkan saudara perempuannya yang telah meninggal dunia. Tanpa sepengetahuannya dompetnya yang berisi uang terjatuh ke dalam kuburan. Setelah proses pemakaman selesai, semua pun pulang. Setelah sampai di rumah, Sang Ulama’ ini mulai merasa bahwa dompetnya telah hilang; Jatuh ataukah di Ambil Orang dengan sengaja ? beliau tidak tahu..! Tetapi beliau yakin bahwa dompetnya itu terjatuh ke dalam makam adiknya.
Setelah berfikir dan mengingatnya sejenak, beliau pun yakin dengan sepenuhnya bahwa dompet itu kini berada di dalam makam adiknya. Maka beliau pun bergegas pergi ke kuburan tersebut dan menggali untuk mengambil kembali dompetnya yang tadi terjatuh. Saat menggali kuburan tersebut, Sang Ulama’ ini melihat bahwa dalam kuburan adiknya terlihat api yang menyala-nyala. Beliau meyakini bahwa api itu adalah sebuah pertanda akan adanya siksaan dalam kubur.
Maka Sang Ulama’ ini menghentikan penggalian dan mengembalikan tanah yang tadi beliau gali ketempat semula. Beliaupun langsung pulang sembari menangis lalu bertanyalah kepada Ibunya tentang dosa apa kira-kira yang telah dilakukan oleh Sang Adik, hingga dalam kubur ia menerima siksaan tersebut.
“Ibu… TOlong beritahu saya kebiasaan dosa apa yang telah dilakukan Adik semasa hidupnya ?” Demikian beliau bertanya pada Ibunya.
“Untuk apa kau bertanya seperti itu Nak…?”.
Sang Ulama’ lalu menceritakan dengan sebenarnya tentang apa yang telah ia lihat. dan Saat sang ibu mendengar kisah itu, sang ibupun menangis. Tak lama kemudian sang ibu berkata;
“Anakku… Ketahuilah bahwa semasa hidup Adikmu itu suka meremehkan shalat dan sering kali ia mengakhirkannya !”.
Inilah sebuah adzab yang terjadi bagi Orang-orang yang suka meremehkan perintah shalat dengan mengakhirkan pelaksanaannya. Mungkin kita bisa membayangkan, yang suka mengakhirkan shalat saja akan mendapatkan Adzab dalam kubur, Maka Apalagi bagi mereka yang tak mengindahkan perintah shalat ini (ANTI SHALAT). Naudzubillah…



Sumber : mutiarapublic.com


via Bin Usrah