Rahsia Di Sebalik Solat Tepat Waktu


Saudara/iku Muslim Yang Dirahmati Allah SWT, Ada banyak keutamaan yang terdapat dalam perintah shalat. Makanya shalat dihukumi wajib. Allah SWT sendiri yang memerintahkan hal itu. Tetapi sayangnya banyak manusia yang tidak mengetahuinya, bahkan banyak di antara merka yang melalaikannya.
Sebagai suatu kewajiban, Allah SWT telah menyediakan banyak pahala bagi mereka yang mau melaksanakan shalat. Sebaliknya, karena shalat hukumnya wajib, maka Allah SWT pun sudah mempersiapkan siksa yang teramat pedih bagi mereka yang enggan melaksanakannya. Kali ini Baginda Nabi SAW berwasiat kepada Ali Bin Abi Thalib, yang mana isinya supaya Ali berusaha selalu untuk melaksanakan Shalat tepat waktu (shalat tepat pada waktunya).
Berikut Wasiat Rasulullah SAW kepada sayyidina Ali bin Abi Tholib “Hai Ali, Tetapkanlah untukmu shalat (tepat) pada waktunya. Karena sesungguhnya ( shalat tepat waktu itu ) adalah merupakan induk segala fadhilah dan merupakan hal yang menonjol pada setiap ibadah”
Wasiat Nabi Muhammad SAW ini sesunguhnya menuntut kepada kita semua, ummat muslim untuk tidak menyepelekan waktu shalat apalagi sampai melalaikan masalah shalat, maka dari itu sangat penting bagi kita untuk selalu menjaga amanah atau wasiat dari baginda Rasulullah SAW perihal Rahasia Di Balik Shalat Tepat Waktu tersebut.

عَنْ أُمِّ فَرْوَةَ قَالَتْ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « الصَّلاَةُ فِى أَوَّلِ وَقْتِهَا

Dari Ummu Farwah, beliau berkata, “Rasulullah SAW pernah ditanya, perihal amalan apakah yang paling afdhol (Di dunia dan Akhirat). Baginda Rasulullah SAW pun menjawab, “Shalat di awal waktunya.”(HR. Abu Daud no. 426., Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani)

Ada dua pengertian yang bisa dijelaskan tentang Shalat Tepat Waktu tersebut.

Pertama : yaitu shalat yang dilaksanakan ketika waktunya sudah masuk atau sampai pada batas akhir yang telah ditetapkan. Misalnya Shalat Subuh dilaksanakan tepat pada waktunya, yakni sejak munculnya fajar hingga terbit-nya matahari. Dengan demikian, tidak bisa dikatakan shalat tepat pada waktunya jika shalat subuh dilaksanakan pada saat matahari sudah nampak terang dan terbit tinggi.
Kedua : yakni shalat yang di kerjakan di awal waktu. Jadi yang dimaksud dengan shalat tepat waktu bukan saja shalat itu dilaksanakan pas pada waktunya, melainkan shalat tersebut dikerjakan pada awal waktu ; Beberapa saat setelah terdengar suara Adzan maka shalat tersebut langsung dilakukan. Dari pengertian ini maka tidak disebut sebagai shalat tepat waktu jika shalat dilakukan setelah waktu masuknya shalat sudah berjalan beberapa jam, apalagi kalau shalat itu dilakukan di akhir waktunya.
Dari dua pengertian tersebut, dalam keterangan beberapa hadits lain, Baginda Nabi SAW seringkali menyatakan bahwa shalat yang paling baik adalah shalat di awal waktu, bukan shalat di tengah-tengah waktunya atau di akhir waktu.
Mungkinkah yang dimaksud dengan shalat tepat waktunya itu adalah shalat yang dikerjakan di AWAL WAKTU ?
Entahlah…! Yang jelas banyak Ulama’ menegaskan bahwa yang dimaksud dengan shalat tepat waktu adalah shalat di awal waktu.
Terlepas dari dua pengertian di atas, yang jelas Wasiat Nabi SAW sebagaimana di atas menunjukkan adanya satu pesan agar kita tidak terlalu sembrono dalam hal pelaksanaan shalat. Sebisa mungkin kita bisa melaksanakan shalat di awal waktu dan jangan sampai pelasanaan shalat itu di tunda-tunda sampai batas akhir waktunya, apalagi sampai terlambat hingga menginjak pada masuknya waktu shalat berikutnya.
Orang-orang yang sering sembrono dalam hal pelaksanaan shalat; Melaksanakan Shalat namun sering telat dan sering mengakhirkan shalat adalah termasuk orang lalai.
Ada sebuah hikayah yang patut untuk kita simak dalam hal ini:
Ada salah seorang Ulama’ Salaf, beliau mengisahkan bahwa pada suatu hari beliau ikut menguburkan saudara perempuannya yang telah meninggal dunia. Tanpa sepengetahuannya dompetnya yang berisi uang terjatuh ke dalam kuburan. Setelah proses pemakaman selesai, semua pun pulang. Setelah sampai di rumah, Sang Ulama’ ini mulai merasa bahwa dompetnya telah hilang; Jatuh ataukah di Ambil Orang dengan sengaja ? beliau tidak tahu..! Tetapi beliau yakin bahwa dompetnya itu terjatuh ke dalam makam adiknya.
Setelah berfikir dan mengingatnya sejenak, beliau pun yakin dengan sepenuhnya bahwa dompet itu kini berada di dalam makam adiknya. Maka beliau pun bergegas pergi ke kuburan tersebut dan menggali untuk mengambil kembali dompetnya yang tadi terjatuh. Saat menggali kuburan tersebut, Sang Ulama’ ini melihat bahwa dalam kuburan adiknya terlihat api yang menyala-nyala. Beliau meyakini bahwa api itu adalah sebuah pertanda akan adanya siksaan dalam kubur.
Maka Sang Ulama’ ini menghentikan penggalian dan mengembalikan tanah yang tadi beliau gali ketempat semula. Beliaupun langsung pulang sembari menangis lalu bertanyalah kepada Ibunya tentang dosa apa kira-kira yang telah dilakukan oleh Sang Adik, hingga dalam kubur ia menerima siksaan tersebut.
“Ibu… TOlong beritahu saya kebiasaan dosa apa yang telah dilakukan Adik semasa hidupnya ?” Demikian beliau bertanya pada Ibunya.
“Untuk apa kau bertanya seperti itu Nak…?”.
Sang Ulama’ lalu menceritakan dengan sebenarnya tentang apa yang telah ia lihat. dan Saat sang ibu mendengar kisah itu, sang ibupun menangis. Tak lama kemudian sang ibu berkata;
“Anakku… Ketahuilah bahwa semasa hidup Adikmu itu suka meremehkan shalat dan sering kali ia mengakhirkannya !”.
Inilah sebuah adzab yang terjadi bagi Orang-orang yang suka meremehkan perintah shalat dengan mengakhirkan pelaksanaannya. Mungkin kita bisa membayangkan, yang suka mengakhirkan shalat saja akan mendapatkan Adzab dalam kubur, Maka Apalagi bagi mereka yang tak mengindahkan perintah shalat ini (ANTI SHALAT). Naudzubillah…



Sumber : mutiarapublic.com


via Bin Usrah

Tips Membangun Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah



Setiap Insan, Allah sudah menjadikan ia berpasang-pasangan dan setiap pasangan pasti berkeinginan untuk memiliki rumah tangga atau keluarga Yang aman, tentram dan damai dengan kata lain Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah.
Allah SWT juga Berfirman :

وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَجَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ بَنِينَ وَحَفَدَةً وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَةِ اللَّهِ هُمْ يَكْفُرُونَ

“Dan Allah telah menjadikan dari diri-diri kamu itu pasangan suami istri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ? ” [An Nahl:72].
Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah adalah merupakan sebuah istilah sekaligus juga sebagai doa yang acap kali diharapkan dan dipanjatkan oleh para muslim dalam membina keluarga atau Rumah Tangganya. Membangun Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah tentu bukanlah sekedar semboyan belaka dalam aturan dan ajaran islam. Hal ini justru sudah menjadi pokok utama dalam sebuah pernikahan, serta sekaligus menggapai nikmat yang Allah berikan bagi mereka yang mampu membina keluarganya menuju Sakinah Mawadah Warahmah.
Karakteristik keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah tersebut menjadi keluarga yang penuh dengan cinta, berkah, dan rahmat-Nya. Oleh Karena itu kali ini MutiaraPublic akan memberikan seputar Tips Membangun Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah, Berikut beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mewujudkan Keluarga yang sakinah Mawaddah Warahmah Tersebut :

1. Bersyukur

Kehidupan rumah tangga atau keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah dapat dicapai dengan cara kita senantiasa selalu Bersyukur kepada Allah SWT, Bersyukur atas segala nikmat dan karunia-Nya. Bersyukur atas segala pemberian rezeki-Nya yang kita dapati dalam kehidupan sehari-hari. Dan yang terpenting kita tidak lupa untuk selalu membelanjakan rezeki-rezeki tersebut ke jalan yang benar dan Diridhoi Allah SWT. Dengan menyisihkan sebagian uang dalam berShadaqah, menyantuni anak yatim dan fakir miskin. Sungguh Allah SWT akan selalu melimpahkan rezekiNya kepada mereka yang senang berbagi. Dan Insyaallah, Allah akan menjadikan mereka Keluarga Sakinah Mawaddah Wa-Rahmah.

2. Tanamkan Selalu Cinta dan Kasih Sayang

Belajar dari cara baginda Rasulullah SAW yang selalu menyertakan cinta dan kasih sayang beliau kepada istri dan juga anak-anak beliau. Keluarga sakinah Mawaddah Warahmah selalu dilandasi dengan cinta dan kasih sayang yang tak kan pernah lekang oleh waktu. Memang dalam keluarga pasti ada pro dan kontra tapi itu hanya sebagai bumbu pemanis saja dalam keluarga, dan hal itu tidak mengurangi sedikitpun cinta dan kasih sayangnya, sehingga tercipta win-win solusi yang baik, damai dan indah.

3. Suami yang selalu dan Senantiasa Membimbing Istri

Terbentuknya rumah tangga atau keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah juga tak lepas dari peran utama seorang suami sebagai pemimpin atau imam keluarga. Suami yang baik adalah suami yang mampu membimbing istri dan anak-anaknya untuk selalu berada di jalan Allah SWT. Sebagaimana anjuran Baginda Rasulullah Muhammad SAW :
”Jika kalian “para suami” tidak menasehati mereka (para istri), maka mereka tetap dalam keadaan bengkok”
Pada hadits di atas ini menerangkan bahwa seorang istri tanpa bimbingan dari suami akan tetap dalam keadaan yang keliru atau salah, sebagaimana kita ketahui bersama bahwa hakikat wanita yang diciptakan dari tulang rusuk yang tak lurus (bengkok) maka harus diluruskan dengan perlahan dan penuh keikhlasan yang dibarengi dengan kasih sayang. Perlakuan terhadap Perempuan tidak boleh terlalu dikerasi karena ia akan patah, sedangkan apabila dibiarkan tanpa ada bimbingan sama sekali maka ia pun akan rapuh.

4. Istri Yang Sabar

Seorang istri juga turut berperan dalam menempuh dan membangun Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah. Istri hendaknya harus senantiasa bersikap sabar dalam melayanani dan berbakti kepada suaminya. Seorang istri juga sangat dianjurkan dalam menasehati sang imam (suami) ketika ia berada di jalan yang salah. sebagaimana firman Allah SWT :
“Dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menepati kesabaran” (Al-Ashr: 3).
Sungguh betapa bahagianya sebuah keluarga apabalia suami-istri bisa saling berbagai membimbing satu sama lain.

5. Meningkatkan Kualitas Ibadah

Sebuah Rumah tangga atau Membina Keluarga sakinah Mawaddah Warahmah bisa ditempuh dengan cara meningkatkan kualitas ibadah kita kepada Allah SWT. Dengan selaulu berusaha Menjalankan sunnah-sunnah Rasulullah SAW, Sholat tahajud di sepertiga malam, sholat dhuha di pagi hari sebelum beraktivitas, Sholat Taubat Sholat Hajat dan ibadah-ibadah sunnah lain sebagainya. Suami-istri yang senantiasa terus meningkatkan keimanan bersama-sama keluarga tercintanya, Inshaa-Allah akan dimudahkan segala urusannya sehingga Mempu meraih Keluarga Sakinah Mawaddah WaRahmah.






Sumber : mutiarapublic.com



via Bin Usrah

Adab Berdoa, Supaya Doa Cepat Makbul



Saudaraku, Sahabat yang di rahmati Allah S.W.T.. Kalau sebelumnya Baginda Rasulullah S.A.W. memberikan penjelasan mengenai rahasia terkabulnya doa dari sisi waktunya, maka kali ini kepada Ali bin Abi Thalib, Baginda Rasulullah S.A.W. menyampaikan kunci terkabulnya doa dari sisi cara atau etikanya.
Perlu diketahui bahwa sebuah doa bisa cepat terkabul atau tidak, bahkan bisa bertolak atau tidak adalah dipengaruhi oleh etika kita kala memanjatkan doa kepada Allah S.W.T.. Memang Allah S.W.T. akan mengabulkan semua doa, tetapi ada doa-doa tertentu yang di khususkan oleh Allah S.W.T. daripada doa-doa yang lain. Dikhususkannya doa tersebut boleh jadi dalam bentuk tingkat kemaqbulannya lebih manjur ketimbang doa-doa biasa yang tidak dikhususkan oleh-Nya.
Sesuai dengan Wasiat Baginda Rasulullah S.A.W. kepada Ali bin Abi Thalib sebagaimana hadits di atas tersebut, dan juga hadits-hadits lain yang senada, setidak-tidaknya ada beberapa etika berdoa yang semestinya kita lakukan demi cepatnya pengabulan doa, yaitu :
  1. Berdoa harus ditujukan kepada Allah S.W.T., bukan kepada yang lain.
  2. Sebaiknya berdoa jangan langsung mengutarakan permohonannya/ hajatnya. Tetapi memulai doa dengan bacaan ta’awudz (A’udzubillahi mi nasysyaithanir rajiim), bacaan basamalah yang dilanjutkan dengan puji-pujian kepada Allah S.W.T, kemudian Sholawat kepada Baginda Rasulullah S.A.W..
  3. Pilihlah waktu-waktu tertentu yang dianggap sebagai waktu yang mulia, seperti misal; setelah sholat fardhu, waktu sahur, saat berpuasa, saat turun hujan, atau berdoa pada saat tengah, atau sepertiga malam sehabis sholat tahajjud, dan waktu-waktu tepat yang lainnya.
  4. Berdo’alah dengan posisi Menghadap Qiblat seraya mengangkat kedua tangan.
  5. Berprasangka baik kepada Allah S.W.T. dalam arti yakin bahwa doa yang dipanjatkan pasti akan dikabulkan.
  6. Berdoa dengan merendahkan diri dengan menyadari bahwa diri ini sangatlah lemah, bahkan kalau perlu menangislah kepada Allah S.W.T. (dalam doa tersebut), Berfokuslah dengan penuh khusuk semata-mata berharap hanya Ridho dari Allah S.W.T., serta takut akan murka Allah S.W.T.
  7. Melembutkan suara atau merendahkannya, terutama pada saat berdoa sendirian. Namun jika doa dilaksanakan secara berjama’ah doa boleh diucapkan dengan suara keras.
  8. Memohon dan berdoa kepada Allah S.W.T. terhadap hal-hal yang baik, dalam artian jangan sampai berdoa meminta sesuatu yang buruk.
  9. Menyampaikan doa dengan jelas. Dalam hal ini seorang harus mengerti maksud dan tujuan doa yang dipanjatkan tersebut, jangan sampai berdoa namun tidak mengerti maksud dari doa yang dipanjatkannya. Oleh karena itu boleh kita berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia atau menggunakan bahasa yang kita ketahui, namun paham/ mengerti maksud dari tujuannya, hal ini juga akan berpengaruh terhadap tingkat kekhusu’an kita dalm berdoa kepada Allah S.W.T..
  10. Mengulangi doa sampai tiga kali, atau bahkan berkali-kali (se-ikhlasnya) dan sesering mungkin. Ketika berdoa jangan sampai tergesa-gesa.
  11. Menutup doa dengan bacaan tahmid dan Sholawat kepada baginda Rasulullah Muhammad S.A.W., kemudia mengusap ke wajah dengan kedua telapak tangan.
  12. Setiap kali usai berdoa harus berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaiki diri dengan jalan bertaubat atas segala kesalahan yang pernah dilakukan (memperbanyak Istighfar).
Dari beberapa etika dalam berdoa seperti di atas, khusus pada point keempat, kepada Ali bin Abi Thalib, Baginda Rasulullah S.A.W. memberikan penjelasan secara terperinci. Baginda Rasulullah Muhammad S.A.W. memberikan pengajaran bahwa saat berdoa hendaklah kita menengadahkan kedua tangan; jangan terlalu tinggi dan jangan terlalu rendah. Ketinggian tangan saat berdoa adalah setinggi  dada dengan posisi telapak tangan menengadah. Ditambahkan lagi oleh Rasulullah S.A.W. bahwa pada posisi seperti itu hendaklah berisyarat dengan jari telunjuk yang kanan.

Semoga Artikel ini bermanfaat bagi seluruh Umat Muslim dan semoga Allah S.W.T selalu memberikan Ridho kepada kita semua. Aaamiiiin Ya Rabb !



Sumber : mutiarapublic.com


via Bin Usrah

Doa Mustajab Agar Terhindar Dari Syirik


Ikhawatal Iman Rahimakumullah, ( Doa Mustajab Agar Terhindar Dari Syirik ) di jaman sekarang berbagai fenomena Kesyirikan telah menyebar di kalangan masyarakat kita. Banyak yang mengaku sok “Orang Pintar” yang katanya mampu mengetahui yang Ghaib dan banyak pula yang percaya dengan perkataan Orang Pintar tersebut. Tidak hanya itu, bertebaran  iklan-iklan di media online dan media cetak yang acapkali mempromosikan dan menawarkan jasa mereka tersebut, padahal mereka jauh dari Allah SWT, jauh dari syari’at sebagaimana yang baginda Rasulullah SAW ajarkan kepada seluruh Ummat-Nya. Bahkan mereka dengan lantangnya memamerkan seolah-olah mendapat ilham dan kekuatan atau kemampuan demi menggapai kesombongannya di depan masyarakat tanpa mereka malu sedikitpun kepada Allah SWT. Na’udzubillah… tsumma na’udzubillah….!
Sungguh hal demikian adalah merupakan siasat setan-setan terkutuk agar keturunan Adam terjerumus kepada jalan yang Sesat. Jalan dimana banyak kesyirikan yang menyelimuti hati dan fikiran mereka. padahal Allah SWT befirman ; 
“Katakanlah: “tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah”, dan mereka tidak mengetahui bila (kapan) mereka akan dibangkitkan.”  (An-Naml: 65)
“Dia adalah Tuhan yang mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.” (Al-Jin: 26-28).
Ikhawatal Iman Rahimakumullah, Kita mungkin saja terjerumus dalam masalah syirik tersebut, bisa dari beberapa faktor. Seperti misal; dari pihak keluarga terdekat kita, dari tetangga kita, dari sanak saudara dan sahabat kita yang bisa saja mereka itu mengajak kita menuju lembah kesyirikan dengan dalih mendatangi para dukun atau yang mengaku Sok “Orang Pintar” tersebut untuk meminta-minta sesuatu yang menjauhkan kita dari Rahmat Allah SWT. Berhati-hatilah karena hal demikian itu adalah Dosa, dan  kesyirikan itu niscaya Akan kekal berada di neraka jahannam. Oleh karena itu marilah bersama-sama kita selalu Ikhtiar dan Tawakkal kepada Allah SWT, dengan selalu berusaha dan berdo’a agar kita beserta keluarga anak cucu kita terhindar dari Syirik tersebut.

Ada Doa Mustajab Agar Terhindar Dari Syirik sebagaimana yang telah dipaparkan oleh para Alim Ulama’ Dari Golongan Ahlussunah Waljamaah, sebagai berikut :

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ

Allahumma inni a`udhu bika an ushrika bika wa ana a`lamu wa astaghfiruka lima la a`lamu

“Ya Allah! Sesungguhnya aku ber-lindung kepadaMu, agar tidak menyekutukan kepadaMu, sedang aku mengetahuinya dan minta ampun terhadap apa yang tidak aku ketahui.”

Semoga Doa Mustajab tersebut bermanfaat bagi keimanan kita ! Aamiiiin…




Sumber : mutiarapublic.com


via Bin Usrah

Tips Menghafal Al-Quran Dengan Mudah


Membiasakan diri membaca Al-Qur’an merupakan suatu kebajikan yang memang disukai oleh Allah SWT. Namun Alangkah lebih baik lagi bila selain membacanya kita juga mencoba untuk menghafalkanya. Ada banyak cara yang dapat kita lakukan supaya lebih mudah dalam mempelajari ayat-ayat Allah.
Dalam sebuah buku yang dikarang oleh DR. Rajib Sirjani yang berjudul Kaifa Tahfadzul Qu’ran, beliau membuat beberapa garis besar pembahasan. Yang pertama ialah pembahasan yang bersifat primer dan yang satunya lagi bersifat sekunder.
Dalam pembahasan primer, beliau memberikan Sepuluh Rahasia Tips Menghafal Al-Quran Dengan Mudah dan Terbukti Efektif, diantaranya Sebagai Berikut :

1. Harus Ikhlas

Ini merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam melakukan hal apapun. Karena dengan ikhlas mengharap Ridha Allah maka hal apapun yang ia lakukan akan menjadi berkah. Sebaliknya bila kita melakukan sesuatu pekerjaan tanpa mengharap ridha Allah maka akan menjadi sia-sia belaka.

2. Tekad Kuat

Dengan keinginan dan tekad yang kuat maka kita akan dimudahkan oleh Allah dalam mempelajari dan menghafal Al-Qur’an. Keinginan kuat akan membuat kita berusaha secara terus-menerus sehingga pada akhirnya membuatnya menjadi suatu kebiasaan yang baik.

3. Nilai Menghafal Al-Qur’an

Salah satu keutamaan bagi kita yang menghafal Al-Qur’an ialah hati menjadi tentram dan membuat semakin dekat dengan Allah. Ketika kita dapat mengerti mengenai nilai dari menghafal Al-Qur’an tentu kita akan semakin bersemangat.

4. Mengamalkan Hafalan

Salah satu tujuan kita dalam menghafal Al-Qur’an ialah bukan hanya untuk dihafalkan saja namun ketika kita menghafal ayat beserta artinya maka kita harus berusaha untuk mengamalkan apa yang telah dipelajari pada kehidupan sehari-hari. Mengamalkan hafalan akan membuat Allah memberikan pengetahuan yang belum kita ketahui sebelumnya.

5. Meninggalkan Dosa dan Maksiat

Semakin banyak kita berbuat dosa dan maksiat maka Allah akan menjauhkan hati kita terhadap cahaya Al-Qur’an. Dosa dan maksiat akan membuat hati keruh menghitam sehingga akan membuat kita lebih sulit dan lemah dalam menghafal dan memahami Al-Qur’an.

6. Berdoa

Perbanyak Berdoa Ketika memiliki niat untuk menghafal Al-Qur’an dan Yakinlah bahwa ketika berdoa tersebut, Allah akan memberikan berkah-NYA. Dan tidak ada hal yang sia-sia dari sebuah doa. Akan lebih baik lagi ketika kita berdoa di waktu-waktu yang mustajab.

7. Memahami dengan Benar
Memahami arti dari sebuah ayat ternyata akan membuat kita lebih mudah dalam menghafal setiap ayat dalam Al-Qur’an tersebut, dan memahami arti tersebut akan mampu menambah kecintaan kita dalam menghafal Al-Quran tersebut.

8. Membaca Tajwid

Pelajarilah ilmu tajwid karena dengannya menghafal Al-Qu’ran akan lebih mudah. Selain itu ganjaran kebaikan akan lebih banyak.

9. Baca Berulang-ulang

Ketika kita membiasakan diri membaca Al-Qur’an secara rutin dan berulang-ulang akan membuat hafalan kita lebih kuat.

10. Membaca Dalam Shalat

Akan lebih baik jika ayat yang dihafalkan tersebut dipraktekkan langsung atau digunakan dalam setiap kali kita melaksanakan shalat wajib maupun sholat sunnah.



Sumber : mutiarapublic.com


via Bin Usrah